Megajuang.Com
Sebagai upaya mendukung pengembangan sarana dan prasarana pariwisata sungai, Kecamatan Gunung Tabur melalui Kelurahannya menerima bantuan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Berau Coal berupa pembangunan dermaga wisata di Sungai Segah.
Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) serta serah terima desain pelabuhan antara Pemerintah Kelurahan Gunung Tabur dan pihak perusahaan PT Berau Coal.
Ditemui di ruang kerjanya, Lurah Gunung Tabur Achmad Rizhali, S.E., M.E., menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada PT Berau Coal atas kontribusi CSR yang diberikan dalam rangka mendukung akses dan pengembangan pariwisata sungai sebagai sarana transportasi sekaligus potensi ekonomi masyarakat di sekitar Sungai Segah.
“Kami sangat mengapresiasi perhatian PT Berau Coal melalui CSR ini. Ini bukan hanya mendukung pengembangan pariwisata, tetapi juga memfasilitasi kebutuhan transportasi air masyarakat, khususnya di wilayah Sungai Segah,” ujar Rizhali.
Ia juga menambahkan bahwa inisiatif ini tidak lepas dari perhatian Pemerintah Kabupaten Berau dalam mendorong pengembangan fasilitas wisata sungai sebagai bagian dari strategi pembangunan daerah berbasis potensi lokal.
“Ini merupakan langkah maju yang patut kita manfaatkan untuk mendorong kemajuan pariwisata, khususnya di Kelurahan Gunung Tabur dan Kabupaten Berau,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Rizhali menyebutkan bahwa keberadaan dermaga wisata ini akan sangat strategis, apalagi dalam beberapa bulan mendatang akan digelar berbagai event penting, seperti Hari Jadi Kelurahan Gunung Tabur, Abut Bassar Masyarakat Kesultanan Gunung Tabur, serta acara budaya tingkat kabupaten lainnya.
“Dermaga ini bisa menjadi fasilitas pendukung bagi para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, serta menjadi wajah baru wisata sungai yang layak dan representatif,” jelasnya.
Menurut Rizhali, dermaga wisata Sungai Segah tidak hanya akan menjadi infrastruktur fisik, tetapi juga simbol harapan baru bagi lingkungan dan masyarakat. Dermaga ini dirancang menjadi titik akses yang aman dan nyaman, serta sarana edukasi, konservasi, dan kolaborasi antara perusahaan, komunitas, dan pemerintah.
“Harapan kami, model CSR seperti ini dapat berkelanjutan dan menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lainnya, khususnya dalam mendukung sektor wisata sungai yang memiliki dampak langsung terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,” *Mj*).
Scroll Untuk Lanjut Membaca